Maksimalkan Peran Rumah Sakit Dalam Peningkatan Kesertaan ber-KB, Dorong Percepatan Penurunan Stunting di Maluku

Ambon, BKKBN—Peningkatan peran rumah sakit pemerintah dan swasta dalam pelayanan KB merupakan salah satu strategi revitalisasi program KB nasional dimana BKKBN secara terus menerus memfasilitasi Rumah sakit dalam peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB di RS agar mampu memberikan pelayanan KB yang efektif, efisien, aman dan memuaskan klien serta memenuhi standar pelayanan internasional yang secara langsung mempengaruhi kualitas hidup perempuan, anak, keluarga dan masyarakat.

Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku mendorong peran rumah sakit melalui kegiatan Peningkatan Pelayanan Keluarga Berencana di Rumah Sakit yang bertempat di ruang rapat Hotel Marina Ambon pada selasa (29/08/2023).

Kegiatan dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Dra. Renta Rego, Direktur Bina Pelayanan Keluarga Berencana BKKBN RI dr. H. Zamhir Setiawan, M.Epid, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ambon Ir. Wally Patty, M.Si, Tim Kerja KB/KR Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dan Peserta Rumah Sakit di Provinsi Maluku.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Dra. Renta Rego dalam kesempatan membuka kegiatan menyampaikan sejalan dengan tanggung jawab yang sedang dilaksanakan secara konvergen yaitu percepatan penurunan stunting, maka strategi BKKBN dalam percepatan penurunan stunting salah satunya yaitu peningkatan kesertaan ber- KB terutama KB pasca salin.

Renta menyebutkan rumah sakit adalah salah satu fasilitas Kesehatan yang sangat potensial dan berperan besar dalam mendukung pelaksanaan dan keberhasilan program keluarga berencana nasional, yaitu melalui kegiatan promotive dan pelayanan yang berkualitas yang dilakukan di rumah sakit bukan hanya mendukung upaya peningkatan kesertaan ber-KB yang menggunakan kontrasepsi jangka Panjang, terutama melalui pelayanan KB pasca persalinan, pasca keguguran, juga untuk pelayanan rujukan, penanganan kasus komplikasi serta kegagalan, yang pada gilirannya juga memberi kontribusi pada upaya peningkatan kelestarian kesertaan ber-KB.

Rumah sakit merupakan fasilitas Kesehatan yang melayani ibu melahirkan yang merupakan sasaran untuk pemasangan KB pascasalin dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting melalui penjarangan kehamilan yang berimplikasi terhadap optimalnya pelaksanaan 1000 hari pertama kehidupan atau biasa kita sebut 1000 HPK.

“Dimana kita tahu bersama bahwa penanganan pencegahan stunting harus di mulai dari 1000 HPK untuk itu pentingnya penjarangan kehamilan melalui peningkatan kesertaan ber-KB terutama KB pasca persalinan dapat memberikan kontirbusi terhadap percepatan penurunan stunting di Provinsi Maluku,” pinta Renta.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi “Kebijakan dan Strategi Percepatan Penurunan Stunting melalui Pelayanan KB di Rumah Sakit” yang disajikan Direktur Bina Pelayanan Keluarga Berencana BKKBN RI dr. H. Zamhir Setiawan, M.Epid, “Kebijakan Pelayanan KB dalam standarisasi Akreditas Fasyankes” dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku,  “Peran dan Strategi POGI dalam Peningkatan KB Pasca Persalinan” dari POGI Maluku dan Kebijakan Pembiayaan KB di FKRTL dari BPJS Provinsi Maluku.

(k)

Humas BKKBN Maluku